Data Desa Presisi Jadi Fondasi Kopdes Merah Putih Tepat Sasaran

Pengelolaan koperasi kini tidak lagi cukup hanya berlandaskan asas kekeluargaan dan musyawarah, tetapi wajib berbasis Data Desa Presisi (DDP) yang aktual. DDP memastikan dan menjamin intervensi ekonomi tepat sasaran dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan di desa.

Pada awal September lalu, pemerintah baru saja membahas strategi percepatan pembangunan desa dengan basis data presisi. Strategi itu dibahas melalui Rapat Tingkat Menteri terkait Pemberdayaan Masyarakat pada Kategori Desil 5, di Jakarta (2/9/2025).

Seluruh kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat akan menyatukan langkah melalui sinkronisasi data desa yang presisi. Data ini nantinya akan diintegrasikan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar mampu membuat arah pembangunan desa lebih terukur dan kebijakan pemerintah lebih tepat sasaran.

Dengan basis data yang solid, program pemberdayaan masyarakat desa bisa dipercepat, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Data presisi membuat desa tidak lagi menebak-nebak, tetapi tahu secara jelas bidang mana yang harus jadi fokus. Misalnya, apakah desa lebih kuat di sektor pertanian, pengolahan, atau justru jasa.

Strategi yang tengah direncanakan itu melahirkan paradigma baru bagi masyarakat. Data bisa menjadi alat praktis untuk mengambil keputusan. Pemuda desa, perangkat desa, maupun pelaku usaha bisa menggunakannya sebagai tools untuk memajukan desanya.

Mengutip Antara, Menteri Koperasi Ferry Juliantono (yang kala itu masih menjabat Wamen Koperasi), menyatakan bahwa basis data desa yang akurat adalah fundamental dalam menyusun peta jalan dan penguatan kopdes merah putih. Hal ini penting agar koperasi desa mampu menjadi instrumen kesejahteraan rakyat.

“Gerakan kopdes berbasis data desa presisi lebih terukur, terarah, dan tepat sasaran dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran di desa,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (2/6/2025) lalu.

Dengan begitu, data tidak berhenti sebagai laporan statistik, melainkan menjadi panduan nyata untuk membuka peluang ekonomi di tingkat akar rumput.

Bagi Kementerian Koperasi, salah satu fokus yang akan diperkuat adalah melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai wadah penggerak ekonomi di tingkat akar rumput. Dengan begitu, sejauh mana data presisi mampu menggerakkan ekonomi akar rumput?

Pernyataan Menkop bahwa gerakan koperasi desa (Kopdes) harus berbasis Data Desa Presisi (DDP) bukanlah sekadar wacana, melainkan penegasan akan kebutuhan mendesak. Program pengentasan kemiskinan dan pengangguran di desa harus terukur, terarah, dan tepat sasaran. Kopdes Merah Putih yang digadang-gadang menjadi pilar baru ekonomi desa, hanya akan efektif jika didukung oleh fondasi data yang kuat.

Hasil Strategis Penggunaan Data Desa Presisi

1. Memastikan Kebijakan Tepat Sasaran

Keakuratan data menjadi pembeda antara bantuan yang bermanfaat dan bantuan yang terbuang sia-sia. Data presisi mampu memetakan kondisi sosial ekonomi secara detail, bahkan hingga level individu (by name by address) serta mengidentifikasi siapa yang miskin dan rentan secara spesifik atau apa yang menjadi penyebab utama kemiskinan dan pengangguran di desa tersebut.

Dengan informasi ini, program Kopdes, baik berupa penyaluran modal usaha, pelatihan keterampilan, maupun penciptaan lapangan kerja, akan langsung menyentuh target sasaran yang paling membutuhkan, bukan hanya sekadar administrasi.

2. Mendukung Rencana Bisnis

Kopdes tidak bisa didirikan tanpa rencana bisnis yang matang. Data presisi menyediakan inventarisasi potensi riil desa, termasuk potensi sumber daya alam (jenis komoditas unggulan, ketersediaan lahan, irigasi), potensi sumber daya manusia (jumlah usia produktif, tingkat pendidikan, dan keterampilan).

Data ini memungkinkan pengurus Kopdes menyusun rencana usaha yang visibel. Misalnya, di desa yang unggul di sektor pertanian, Kopdes dapat fokus pada pengolahan hasil panen (produksi), sementara di desa dengan lokasi strategis, Kopdes dapat berfokus pada distribusi atau penyediaan sarana dan prasarana.

3. Menciptakan Efisiensi Operasional dan Memutus Rantai Pasok

Data presisi membantu Kopdes mengidentifikasi kebutuhan pasar lokal dan memetakan jalur distribusi secara efisien. Dengan demikian, Kopdes dapat menjadi pusat konsolidasi hasil panen atau produk UMKM desa.

Menarik untuk dibaca

Peluru Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Dari Uang Korupsi Jadi Beasiswa LPDP

“LPDP akan saya tambahkan. Uang hasil efisiensi dan uang dari koruptor-koruptor itu, sebagian besar akan kita investasikan untuk masa depan.” Di tengah berbagai tantangan bangsa,…

Transformasi Santri Menjawab Mandat Ekoteologi dan Ekonomi Umat

Hari ini, Hari Santri Nasional 2025 kembali diperingati dengan mengusung tema agung “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.” Momentum tahunan ini menjadi titik tolok strategis…

Langkah Berani Mengubah Wajah Pertanian Indonesia

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, harga pupuk nasional turun hingga 20 persen tanpa tambahan anggaran negara. Langkah berani ini menandai dimulainya “Revolusi Pupuk Nasional”, sebuah…

Rp13 Triliun Diselamatkan dari Kasus CPO, Bagaimana Jika untuk Membangun Indonesia?

Bayangkan, Rp13 triliun. Angka yang mungkin sulit dibayangkan, tetapi mari kita turunkan ke hal yang sederhana. Dengan jumlah itu, bangsa ini bisa merenovasi lebih dari…

Data Desa Presisi Jadi Fondasi Kopdes Merah Putih Tepat Sasaran

Pengelolaan koperasi kini tidak lagi cukup hanya berlandaskan asas kekeluargaan dan musyawarah, tetapi wajib berbasis Data Desa Presisi (DDP) yang aktual. DDP memastikan dan menjamin…

Strategi Bertahan Cerdas, Begini Cara Mengelola Job Hugging

Beberapa tahun lalu, dunia kerja diramaikan oleh fenomena job hopping, yaitu kebiasaan berpindah-pindah pekerjaan demi gaji dan posisi yang lebih baik. Kini, muncul tren yang…

Dorong Diplomasi Gastronomi, Indonesia Siapkan Guru Kuliner Berstandar Internasional

Indonesia memiliki harta karun kuliner yang tak tertandingi. Dari pedasnya Rendang hingga kaya rempahnya Sate Lilit. Namun, untuk mengubah kekayaan rasa ini menjadi kekuatan ekonomi…

Indonesia Siap Buka Jalan Karier bagi Lulusan Baru

Hingga 19 Oktober 2025, Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi (Magang Bergaji) melalui platform Magang Hub telah mencatat 1.668 perusahaan yang siap membuka peluang, dengan 349.601…

Presiden Prabowo Beri 3 Arahan Penting, Apa Saja?

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran kabinet Merah Putih di Kertanegara, Jakarta, Kamis (16/10/2025), dan memberikan tiga arahan strategis. Secara garis besar, Presiden…

3 Cara Koperasi dan Anak Muda Gerakkan Ekonomi Hijau

Daftar Isi1. Adopsi Teknologi Hijau & Inovasi Produksi Bersih2. Tata Kelola yang Baik & Dukungan Pemerintah3. Model Inklusi Sosial & Kekuatan Komunitas1. Jadi inovator dan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *