Indonesia memiliki harta karun kuliner yang tak tertandingi. Dari pedasnya Rendang hingga kaya rempahnya Sate Lilit.
Namun, untuk mengubah kekayaan rasa ini menjadi kekuatan ekonomi global, dibutuhkan lebih dari sekadar keahlian. Dibutuhkan teknik memasak berstandar internasional dan kemasan cerita (gastronomi) yang memukau.
Sinergi inilah yang sedang diwujudkan melalui French Indonesian Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Education Training yang berlangsung di Depok (13–31 Oktober 2025). Program ini membekali puluhan guru kejuruan kuliner dengan teknik memasak internasional berstandar tinggi. Dalam pelatihan selama dua minggu tersebut, para guru akan mempelajari 102 resep masakan Prancis.
Akhir September lalu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Indonesia Gastronomy Network (IGN) telah meluncurkan Wonderful Indonesia Gourmet (WIG), sebuah program unggulan yang bertindak sebagai payung besar bagi pengembangan wisata gastronomi Indonesia.
“Sebagai bagian dari Program Pariwisata Naik Kelas, Kementerian Pariwisata berkomitmen mendorong peningkatan kualitas berwisata di Indonesia, salah satunya gastronomi. Dengan semangat tersebut, kita menyambut program terbaru Wonderful Indonesia Gourmet,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, Senin (22/9/2025) dikutip dari kemenpar.go.id.
Untuk bertransformasi dari kekayaan lokal menjadi kekuatan ekonomi global, diperlukan standar dan teknik yang presisi. Paling tidak, kebutuhan inilah yang dijawab oleh program ToT oleh Kemendikdasmen di atas.
Puluhan guru kejuruan bidang kuliner dari seluruh Indonesia, tengah ditempa dalam teknik memasak dan gastronomi klasik Prancis. Kegiatan yang berlangsung pada 13–31 Oktober 2025 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) ini, menghadirkan chef profesional dari Institut Disciples Escoffier.
Para guru peserta akan memperoleh sertifikasi berstandar internasional dari Institut Disciples Escoffier (IDE). Bekal ini, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin menjadi ajang diplomasi budaya melalui makanan. Prancis merupakan salah satu pusat gastronomi dunia yang menonjolkan kreativitas, dan kompetensi ini perlu dikuasai oleh para guru kejuruan.
“Momen ini menjadi ajang diplomasi budaya melalui makanan. Saya berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam dan mampu mengimplementasikannya di satuan pendidikan masing-masing,” ujar Tatang dikutip dari laman kemendikdasmen.go.id.
Masakan Prancis yang identik dengan teknik (teknik) akan menjadi “bahasa universal” bagi guru untuk mengangkat kuliner lokal.
Korelasi Teknik Prancis dan Potensi Ekonomi Nusantara
Kemampuan teknis yang didapat dari pelatihan ToT memiliki korelasi langsung dan kuat terhadap peningkatan potensi ekonomi gastronomi daerah. Mengapa demikian?
1. Memanfaatkan Daya Tarik Kuliner Pariwisata
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan bahwa hampir 48% preferensi wisatawan ditentukan oleh daya tarik kulinernya. Guru boga yang menguasai teknik Prancis dapat mengajarkan siswa tentang hidangan daerah dari sekadar makanan menjadi pengalaman gastronomi bernilai tinggi:
2. Mendukung Program Spice Up the World
Pemerintah tengah gencar menjalankan program “Spice Up the World” untuk merupakan program bersama lintas kementerian/ lembaga untuk mendukung peningkatan kontribusi dan nilai tambah sub sektor kuliner bagi perekonomian nasional. Program ini memiliki target peningkatan jumlah ekspor bumbu/rempah sebesar USD 2 miliar dan 4.000 restoran Indonesia di mancanegara pada 2024.
Kepala BBPPMPV Bispar, Nana Halim, menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan memastikan pendidik vokasi tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki wawasan global, standar industri, dan semangat inovasi. Pelatihan ToT Gastronomi Prancis ini merupakan strategi cerdas.
Guru-guru pulang dengan membawa alat (tool) terbaik dunia, yang akan mereka gunakan untuk menggarap harta karun kuliner lewat jalur pendidikan, mengubahnya menjadi aset ekonomi yang efisien, modern, dan bernilai jual tinggi.
Leave a Reply